Kamis, 03 November 2011

the most exotic fish (according to me)

Ceritanya gini, kemaren, sekitar pukul 16.00 WIB, aku nonton Jejak Petualang episode EKSPEDISI PAPUA. Nah, di episode ini, presenternya ke Teluk Cendrawasih. Sebenernya si teluknya biasa aja, yang bikin nggak biasa itu ikannya. Ikan apa itu? It's a WHALE SHARK. Ikan ter-exotic yang pernah saya lihat (di tv, hehe). Why? Karena si WHALE SHARK ini ikan cantik dan anggun, trus lagi, dia nggak doyan manusia walaupun badannya segede PAUS (secara, namanya aja WHALE SHARK). Yang bikin istimewa, ikan ini ada sepanjang hari dan sepanjang tahun di Teluk Cendrawasih. Sedangkan si ikan, biasanya muter-muter dari Australia sampai Afrika. Di setiap daerah, dia paling cuma lewat, sedangkan di Teluk Cendrawasih ini, dia MENETAP. Tapi sayangnya, pemerintah Indonesia belum manfaatin sebagai tempat wisata. Padahal, di Australia yang hiunya cuma lewat, ada wisata WHALE SHARK meskipun wisatawan ini cuma liat dari atas pesawat. Sayang banget ya.. Mending liat pose narsisnya si WHALE SHARK aja deh. Chek it out!!








Rabu, 19 Oktober 2011

Love Me No More Lirycs by Bardot

Can't get you out of my head
Even though you're so far away
I need you here with me
Oh boy, why can't you see
That I can't live without your love
When I close my eyes
I think of you
Well I wish I had you here with me
But there's nothing I can do, oh oh

Chorus
Counting every day that goes by
And the tears that I cry (tears that I cry)
You don't wanna love me no more
Wish that you could hold me tonight
I'm hurting inside
Cause you don't wanna love me
Cause you don't wanna love me
Love me no more

I tried to call your phone
But you ain't been at home
I need to find out where you are
So I can make you see
That you belong with me
For me there is no other love
When I close my eyes
I think of you
I wish I had you here with me
But there's nothing I can do, oh oh

Repeat chorus

All I know is that I can't live without you
Ooh, but I wanna know
What made you feel this way
I'll be right here for you (right here for you)
And everything that you do (thing that you do)
But how can I get close to you
When you don't feel the way I do, ah hah

Repeat chorus to fade

Selasa, 30 Agustus 2011

Hari Kemenangan yang Tertunda

Tanggal 30 Agustus 2011, tepatnya hari Selasa
 Tadinya, udah diputusin lebaran tanggal 30, tapi karena si bulan belum memenuhi syarat, jadinya gak jadi deh. Udah petasan dimana-mana, udah masak opor ayam, masak rendang, bikin ketupat, udah siap mudik. Eh ternyata gak jadi lebaran. Kecewa, pastinya ada, tapi mau gimana lagi, urusannya sama Tuhan nih. Jadi, pasrah itu lebih baik :)

Sabtu, 06 Agustus 2011

Nice moment

Pertama kalinya ia tersenyum dengan tulus untukku
Pertama kalinya ia mengulang kata-kataku
Pertama kalinya ia memperhatikan seperti apa penampilanku
Pertama kalinya ia berceloteh pada temannya tentang aku
Pertama, pertama, dan pertama
Banyak sekali kejadian yang baru pertama kali kau lakukan padaku
Tapi sayang, ini bukan pertemuan pertama kita
Dan ada satu hal pertama yang aku lakukan untukmu
Pertama kalinya aku benar-benar menginginkanmu

Selasa, 02 Agustus 2011

SANDY-SHANDY

            Sandy, ya itu namaku. Jangan kira, aku seorang perempuan karna aku adalah lelaki tulen. Namaku memang terlihat seperti nama seorang wanita jika dibaca dengan cara baca Bahasa Inggris. Dulu, saat aku duduk di sekolah dasar aku sering diejek karna namaku itu. Tapi setelah ada di sekolah menengah pertama, aku akrab dipanggil San-San. Yah, kurasa lebih baik lah, daripada Sendy. Nama itu terus kupakai sampai aku beranjak ke pendidikan selanjutnya, sekolah menengah atas.
            Tak terasa, libur pergantian tahun ajaran sedang berlangsung. Aku akan beranjak ke kelas 11 atau kelas dua sekolah menengah atas. Libur ini sungguh tak seperti libur-libur sebelumnya. Libur kali ini, aku tak pergi ke rumah nenek, tak pergi berlibur, juga tak bersantai di rumah. Libur kali ini kuhabiskan dengan se-abrek kegiatan di sekolah untuk menyambut siswa-siswi baru. Aku tergabung dalam panitia MOS, meskipun hanya seksi dokumentasi, aku cukup disibukkan dengan jabatan sementara ini.
            Akhirnya, semua persiapan usai. Hari ini, hari pertama MOS. Kulihat adik-adik kelasku yang baru. Tampang mereka lucu sekali, culun, seperti aku dulu. Mereka berbisik-bisik ketika kawan-kawanku sibuk lalu lalang menyiapkan perlengkapan untuk upacara pembukaan acara ini. Aku hanya membantu sedikit sambil sesekali kuambil potret-potret kegiatan sibuk itu.
            Setelah upacara selesai, siswa baru diajak berkeliling ruang-ruang di sekolah ini. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok itu didampingi pendamping yang terdiri dari beberapa kawanku. Mereka bertugas memberikan hal-hal dasar pada siswa baru. Kalau aku si hanya menggotong-gotong kamera dan jeprat-jepret sana-sini. Cukup mudah dan itu memang hobiku.
            Sore hari setelah pemberian materi oleh kawan-kawanku, ada kegiatan yang paling membuat jantung copot dan badan gemetar. Kawan-kawanku yang membimbing siswa baru melakukan review materi yang telah diberikan. Kalau siswa baru tidak bisa menjawab, mereka akan terkena bentak dari kawan-kawanku ini. Namun meskipun siswa baru bisa menjawab, mereka juga menjadi sasaran kejailan kawan-kawanku. Ada yang disuruh mencium lantai lapangan, lari-lari sambil berteriak-teriak, mukanya dicorang-coreng pake spidol, de-el-el.
            Pada hari ke-dua kegiatan ini, aku melihat seorang anak baru. Ia berlari-lari karna memang sudah terlambat. Saking terburu-burunya, dia sampai menabrakku hingga barang-barang bawaannya (yang kutau itu tugas dari kawan-kawanku sebagai hukuman untuknya) terjatuh berserakan. Ia seorang wanita. Dari name-tagnya yang besarnya seperti name-tag sapi, kutau namanya Shandy. Sama denganku, hanya beda satu huruf dan juga mungkin cara bacanya.
            “Maaf, Kak. Permisi.” katanya sambil buru-buru memunguti barang-barangnya dan langsung pergi.
            Aku tak menjawabnya karna tertegun melihat wajahnya yang sungguh polos. Aku mengamatinya head to toe. Ia sempat memandangku dengan tatapan bingung, tapi ia segera berdiri dan berlari saat ia sadar ia telah terlambat. Aku mengejarnya dan melihatnya sedang dibentak oleh kawanku, Icha. Suara Icha melengking sekali. Kedatanganku membuatnya berhenti mengeluarkan suara melengkingnya. Ia langsung menyuruh Shandy masuk ke kelas.
            “Hai, San. Ada yang bisa kubantu?” kata Icha sok manis.
            “Tidak. Aku hanya ingin mengambil gambar di kelasmu. Boleh?” kataku sebagai alasan agar aku bisa mengambil gambar Shandy.
            “Kenapa kelasnya? Bukan aku saja?” jawabnya sambil mengerling genit.
            “Heh?! Sepertinya kau terlalu jelek untuk dijadikan objek fotoku.” jawabku jujur sambil menahan tawa.
            “Hehe. Baiklah. Aku tau kau becanda. Silakan Mr. San.” lagaknya sambil membungkukkan badan.
            Aku tinggal saja si Icha yang masih membungkuk sambil kujulurkan lidahku. Aku langsung menangkap sosok Shandy di bangku paling depan. Aku tersenyum kepadanya yang sedang cemberut. Mungkin karna ia tau ia akan mendapat hukuman lagi. Saat melihatku, ia tak tersenyum sedikitpun bahkan ia malah melengos. Menggemaskan. Langsung ku ambil potret wajahnya yang sedang mengerucutkan mulutnya. Agar tak dicurigai kawan-kawanku, aku juga mengambil beberapa potret siswa lain.
            Sebelum pulang, aku mampir di sebuah toko alat-alat tulis dan perlengkapan kantor. Aku melihat Shandy, yang sedang sibuk memilih-milih sesuatu. Kudekati dia dan kusapa dia.
            “Hai.” sapaku garing.
            Shandy menengok ke atas, ke arahku sambil melongo. Wajah yang lucu. Ia tidak langsung membalas sapaanku. Ia hanya menatapku sambil mengerutkan dahinya, mungkin ia lupa dengan wajahku.
            Ia berdiri dan berkata, “Hai juga, Kak.” jawabnya sambil sedikit tersenyum.
            “Lagi cari apa? Buat hukuman lagi ya?” tanyaku lagi.
            “Iya.” jawabnya sambil tersenyum kecut.
            “Apa kau juga terlambat kemarin?” tanyaku ingin tau.
            “Tidak. Kemarin dihukum gara-gara lupa bawa identitas kelompok. Yang sekarang, hukuman gara-gara telat. Entah yang besok.” katanya seperti sedang curhat.
            “Sabar saja. Semua pasti ada gunanya.” kataku  sambil nyengir.
            Ia mengangguk-angguk dengan lemah, mungkin hanya setengah setuju. Aku memandangi wajahnya hingga muncul sesuatu yang kurasakan. Entah apa yang kurasa, aku tak tahu rasa ini. Rasa yang baru kurasakan. Rasa yang muncul hanya saat aku melihat Shandy. Apa ini yang disebut C-I-N-T-A itu oleh kawan-kawanku? Entahlah, yang kutahu aku senang dengan rasa ini.
            “Kak...Kakaaaak?!” kulihat Shandy sedang sibuk berteriak sambil melambai-lambaikan tangannya di depan mukaku.
            “Eh, iya iya maaf aku ngelamun” jawabku sambil dengan muka memerah saat menjawabnya.
            “Oh God, ternyata kakak kelasku yang satu ini, yang suka nggotong-nggotong kamera, yang suka jeprat-jepret muka orang sekenanya,juga suka ngelamun dimana aja. Ckckck.”  kata Shandy dengan muka jahilnya berharap aku akan sedikit kesal. Aku hanya menjulurkan lidahku sambil mencubit gemas pipinya yang putih gembul seperti bakpao.
            “Eh?! Cubit bayar!” hardiknya sambil melotot kesal dan bertolak pinggang.

*cuthel*

SENJA

Senja lamat-lamat turun. Awan di sebelah barat, lambat laun menjadi keemasan. Mentari mulai menyusup kembali ke peraduannya. Angin semilir berhembus menerbangkan sayup-sayup suara burung kembali ke sarangnya. Daun nyiur di tengah perkotaan melambai-lambai dengan anggunnya.
            Rambut panjangku berhamburan menari-nari mengikuti hembusan angin senja. Kunikmati pemandangan senja yang indah. Sore itu hatiku damai dan nyaman. Bibirku tersenyum, mataku terpejam, tanganku membuka lebar menikmati hembusan angin. Jarang sekali hatiku damai seperti ini. Damai bak baru lahir dan tak mengenal kemelut masalah dunia ini. Otakku yang semula kosong, kembali berputar memikirkan apa yang bisa membuatku sangat damai. Ternyata dirinya. Ia yang memang selalu membuatku tersenyum seperti anak kecil yang baru mendapatkan hadiah yang diinginkannya. Mataku selalu membulat dan berkaca-kaca saat mengingat hari ini ia tak jauh dariku. Tidak berkilo-kilometer seperti hari-hari lalu, bahkan tidak satu kilometer dariku.
            Sentuhan ringan di pundakku, membuat lamunanku buyar, ikut mengalir bersama hembusan angin. Namun badanku tak terhentak, hanya kubuka mataku untuk merespon sentuhan itu tanpa menyirnakan senyum di bibirku. Ia yang menyentuhku ikut tersenyum melihatku. Aku berbalik untuk melihat wajahnya. Wajah elok yang selalu membuatku rindu dengan setiap mili guratan di wajahnya. Wajah itu kini memandangku dengan senyum yang sangat jarang ia tampakkan. Ia meraih tanganku dan membawaku ke beranda. Kami berhenti tepat setelah sebuah kolam ikan menghalangi langkah kami. Kutaburkan beberapa butir makanan ikan untuk mengundang ikan di kolam itu mendekat. Ia berjongkok menepuk-nepuk air membasahi tangannya. Tangan basah itu ia percikkan padaku sembari menggodaku. Sedikit kesal terbersit. Namun kutau ia hanya bergurau dan kurasa aku rindu saat-saat ini. Tak lama kemudian, kami telah basah karna perang air kolam.

Senja Terindah Bersama Orang Terindah :)

Minggu, 01 Mei 2011

The Color of Friendship

Once upon a time the colors of the world started to quarrel. All claimed that they were the best, the most important, the most useful and the most favorite.
Green said, ”Clearly I am the most important. I am the sign of life and hope. I was choosen for grass, trees and leaves. Without me, all animals would die. Look all over the countryside and you will see that I am in the majority”.
Blue interupted, “You only think aboutthe earth, but consider the sky and the sea. It is the water that is the source of lifeand drawn up by the clouds from the deep sea. The sky gives space and peace and serenity. Without my peace, you would all be nothing”.
Yellow cruckled, “You are all so serious. I bring laughter, cheerfulness and warmth into the world. The sun is yellow, the moon is yellow and the stars are yellow. Every time you look at a sunflower, the whole world starts to smile. Without me there would be no fun”.
Orange started next to blow her trumpet, “I am the color of health and strength. I may be scarce, but I am precious for I serve the needs human life. I carry the most important vitamins. Think of carrots, pumpkins, oranges, mangoes and papayas. I don’t hang arround all the time, but when I fill the sky at sunrise or sunset, my beauty is so striking that no one gives another thought to any of you”.
Red could stand it no longer so he shouted out, “I am the ruler of allof you. I am blood-life’s blood ! I am the color of danger and of bravery. I am willing to fight for a cause. I bring fire into the blood. Without me, the earth would be as empty as the moon. I am the color of passion and of love, the red rose, the poinsettia and the poppy”.
Purple rose up to his full height. He was very tall and spoke with greath pomp, “i am the color of royaltyand power. Kings, chiefs and bishops have always choosen for me for I am the sign of authority and wisdom. Peoplr do not question me ! They listen and obey”.
Finally, Indigo spoke, much more quietly than all the others, buth with just as much determination, “Think of me. I am the color of silence. You hardly notice me, but without me you all become superficial.i represent thought and reflection, twilight and deep water. You need me for balance and contrast, for prayer and inner peace”.
And so the the colors went on boasting, each convinced of his or her own superiority. Their quarrelling became louder. Suddenly, there was a starting flash of bright lightning thunder rolled and boomed. Rain started to pour down relentlessly. The colors crouched down in fear, drawing to one another for comfort.
In the middle of the dispute, rain began to speak, “you foolish colors, fighting amongs yourselves, each trying to dominaate the rest. Don’t you know that you were each made for a special purpose, unique and different ? join hands with one another and come to me”.
Doing as they were told, the colors united and joined hands. The rain continued, “From now on, when it rains, each of you will stretch across the sky in a great bow of colors as a reminder that you can all live in peace. The rainbow is a sign of hope for tomorrow”.
And so, whenever a good rain washes the world, and a rainbow appears in the sky, let us remember to appreciate one another.
(source: http://www.inspirationalstories.com/1/102.html)

KISAH SEORANG GADIS KECIL

Ada seorang gadis kecil yang dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang jauh dari hangat, bahkan terasa dingin. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di rumah. Jarang sekali gadis kecil ini bermain di rumah teman, lebih sering temannya yang bermain bersama di rumah gadis kecil ini.
Akhirnya tiba juga saatnya gadis kecil ini bersekolah di sekolah dasar. Masa-masa ini dihabiskannya untuk bermain. Namun, ia juga tidak lupa dengan prestasinya yang selalu dituntut untuk mendapat peringkat 1. Masih diampuni saat ia mendapat peringkat 2, tetapi langsung kena marah saat lebih dari itu. Waktu pun cepat berlalu, tak terasa gadis ini segera menapaki pendidikan selanjutnya di sekolah menengah pertama.


Di masa ini, mulailah gadis kecil itu beranjak remaja. Temannya semakin bervariasi, berbeda desa, berbeda cara berpenampilan, berbeda pendapat, dan berbeda selera. Di sini, gadis kecil itu mulai terserang virus-virus merah jambu. Virus ini memang terkadang mengganggu prestasinya, namun di sisi lain, virus ini membuat ia merasakan indahnya dunia. Tersenyum, tersipu, marah, menangis dan cemburu. Semua terlewati, semua indah, dan semua menjadi memory.
Suatu saat, gadis kecil ini mengikuti event paduan suara. Di event ini, ia bertemu seorang pemuda bersenjata-kan gitar. Latihan demi latihan dilewati dengan ceria. Semua karena pemuda itu. Ia begitu menarik hati. Ia begitu mempesona dan membuat gadis kecil ini jungkir balik mencari tahu seluk beluk sang pemuda. Sang pemuda pun, memberi respon yang cukup positif. Beberapa kali, mereka terlihat berduaan saat latihan. Desas-desus pun ikut berhembus di kalangan peserta paduan suara yang lain, seiring kedekatan mereka. Pertanyaan juga tak jarang terlontar, “apa kalian jadian?”, “apa kalian kakak-adik?”,”apa kalian bersaudara?”, atau “apa kalian bertetangga?”. Pemuda dan gadis itu hanya menjawab, “kami berteman” dengan diiringi senyum yang indah. Senyum itu bukan memberi kepuasan, tetapi malah membuat pihak lain makin penasaran. Dan sebenarnya, si gadis pun bingung, bagaimana cara menyikapi kedekatan mereka?. Di satu sisi, gadis itu senang bisa lebih dekat dengan sang pemuda, namun di sisi lain, gadis itu takut kehilangan kebersamaan dengan sang pemuda. Memang, semua pertemuan berakhir perpisahan, tetapi sepertinya ia tak ingin berpisah. Padahal, event ini akan segera berlangsung dan usai.
Akhirnya, event ini berlangsung begitu singkat. Di hari-hari berikutnya, hanya ada rindu pada hati sang gadis. Tetapi, tak disangka, karena sekolah mereka berdekatan, mereka sering bertemu meski dalam waktu yang singkat. Pertemuan mereka hanya diisi saling senyum dan saling sapa. Pada suatu hari, terdengarlah kabar bahwa sang pemuda ternyata telah memiliki pujaan hati. Sontak kabar itu membuat si gadis tersenyum simpul dan menahan tangis sedih. Entah apa yang membuat si gadis kemudian berprinsip untuk lebih baik melihatnya senang dengan orang lain, daripada harus bersamanya dalam keadaan sedih. Sejak saat itu, hubungan si gadis dan pemuda itu sangat jauh. Dan tiba saatnya, mau tak mau, si gadis harus merelakan sang pemuda pergi ke kota lain yang berjarak cukup jauh. Dan tak terasa juga, si gadis harus berlanjut ke lembaga pendidikan selanjutnya, sekolah menengah atas.
Si gadis bersekolah di tempat dimana sang pemuda pernah dididik sebelumnya. Sedikit takut karena mereka mungkin saja bertemu lagi. Takut melihat si pemuda dengan gadis lain, takut melihat si pemuda tak mengenalinya lagi, dan takut mengetahui bahwa si pemuda telah melupakannya.
Si gadis terdampar di sebuah kelas yang sangat hening di awal. Namun saat semua telah beranjak, penghuni kelas berubah sedikit demi sedikit. Semua telah terlihat karakternya masing-masing. Tak ada masa hening di antara mereka sekarang. Semua berceloteh dengan riuh saat membicarakan apa yang mereka alami. Saat bulan ramadhan tiba, ada pesan singkat yang mampir di telepon genggam si gadis. Isinya “selamat berbuka puasa”, tetapi nomor pengirim tak dikenal. Di balaslah pesan singkat itu “maaf siapa ya?”, ternyata dari pemuda teman sekelas. Oooh. Awal mulanya memang hanya kata itu yang terlontar. Tetapi saat nomor yang sama mulai bercerita tentang banyak hal, muncul beberapa pertanyaan di benak sang gadis “kenapa kami semakin dekat?”, “apa aku sedang terjangkit virus lagi? Itu tidak boleh, harus ditahan”. Begitu pikir si gadis sebelumnya. Tetapi ternyata Tuhan bertakdir lain. Ditakdirkan-Nya si gadis mengenal pemuda ke-2 lebih jauh. Meskipun dalam hati sang gadis menolak untuk menerima pemuda ke-2 ini, Tuhan selalu mendekatkan mereka. Si gadis akhirnya menyerah, ia mengakui perasaannya kepada pemuda tadi. Ia pendam dalam-dalam semua rasa itu, agar tak seorang pun tahu.
Pemuda ke-2 ini mencurahkan segala perasaan dan perhatiannya pada si gadis. Tentu si gadis merasa senang, tetapi itu tak membuat si gadis besar hati karena sang pemuda selalu menceritakan “bidadari” pujaan hatinya. Dalam hati kecil si gadis, ia sedikit menyesal karena telah menyerah begitu saja pada perasaan ini. Tetapi semua itu sirna seketika, saat si pemuda memberi tahu gadis itu bahwa “bidadari” pujaan hatinya adalah si gadis. Rasanya seperti mimpi, senang tak terbatas, hingga air mata bahagia pun ikut bergulir meramaikan suasana hatinya. Berhembuslah kabar di kelas mereka tentang hal ini. Namun nampaknya hubungan mereka masih sebatas teman, hingga 2 bulan kemudian baru diresmikan. Seisi kelas heboh, ada yang memberi selamat dan doa, hingga minta ditraktir makan.
Berbulan-bulan mereka jalani dengan berbagai macam suasana. Senang, sedih, sakit, khawatir, hingga kemarahan yang membuat mereka berseteru. Semua itu membuat hubungan mereka semakin tak terpisahkan. Cobaan yang mereka lalui memperkuat jalinan mereka.

---To Be Continued---

Sabtu, 19 Maret 2011

Jepret-jepret

pas ujan abu, jadi putih semua

abu dimana-mana

pohonnya imut deh ^^

cantik.cantik

putih.putih.

sunset

sunset lagi

liliku :)

























aku.aku.dan aku.

Ada Aku Di Sini

Aku jadi lebih bahagia
Dan kau yang jadikan
Hidup ini penuh dengan warna
Jangan lagi kau resah,
ada aku disini
 
Peganglah hatiku
Jiwa ini adalah duniamu
Nikmatilah cinta meski hari tak selalu cerah
Bersandarlah disini,
hapuskan s'gala dukamu
 
Chorus
Marilah coba tersenyum
Hangatkan rasa
Ku yakinkan cintaku
Tetap untukmu
Meski tak ada satupun
Yang mengerti kita
Aku seorang yang bisa memahami arti dan tulus cintamu
 
Bridge
Walau kadang rasa tak sanggup
Lagi untuk bertahan
Namun keteguhan cinta kita yang sanggup mengalahkan s'galanya

Tentang Sebuah Kisah

Mereka tak kan pernah
Tahu tentang kita
Tak pernah sedikitpun
Pahami kisah kita
Sudahlah jangan lagi
Mencoba tuk bersedih
Ada aku disini
Mengerti perasaanmu
 
Chorus :
Hari ini ku harus katakan,
Ku mencintaimu bukan karena siapapun
Atau bukan karena mereka
Cinta itu butuh pengorbanan hati,
dan cinta tak butuh waktu yang sesaat
Jika kita bertahan cinta itu milik kita
Jika cinta dasar dari semua ini
Hadapilah segalanya
Dengan lapang dada
Meski nanti pahit disana 

JALAN; TEMPAT SAMPAH TERPANJANG



Umumnya, jalan adalah sarana transportasi, tapi pada zaman sekarang jalan juga merupakan TPU (Tempat Pembuangan Umum) bagi para pengguna jalan. Entah apa yang menyebabkan mereka melakukannya. Mungkin, sebagian orang beranggapan bahwa tidak masalah membuang sampah di jalan karena sudah ada petugas kebersihan.
     Pada kenyataannya, sebagian besar orang beralasan tidak adanya fasilitas kebersihan berupa tempat sampah menjadi faktor utama mereka membuang sampah di jalan. Contohnya, di Jalan Benggala, Sragen, disana tidak terlihat satupun tempat sampah yang mengakibatkan kotornya jalan ini setiap musim liburan. Hal tersebut mengakibatkan petugas kebersihan harus bekerja keras untuk membersihkannya.
     Alasan lain dan paling mendasar ialah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan. Banyak jalan yang telah dilengkapi fasilitas kebersihan, namun tetap saja kotor. Alasan ini paling sulit ditangani karena berhubungan dengan faktor intern dari masyarakat itu sendiri. Kebanyakan tidak peduli karena bukan rumah mereka sendiri, terutama para remaja yang sering seenaknya sendiri membuang sampah mereka ke jalan.
     Selain pengguna jalan, beberapa pedagang di kanan-kiri jalan juga membuat hal ini semakin parah. Memang, ada beberapa penjual yang peduli akan kebersihan sehingga mereka membersihkan tempatnya setelah selesai berjualan. Namun, tidak sedikit juga yang hanya meninggalkan sampah-sampah mereka begitu saja. Misalnya, di Jalan May. Jend. Sutoyo, Kebumen, yang telah diresmikan menjadi pusat jajanan Kebumen. Di jalan ini banyak sekali penjual berbagai macam jajanan yang terkadang membuat jalan ini sangat kotor saat liburan atau ada even-even di Kebumen.
     Sampah yang dibuangpun bermacam-macam, mulai dari abu rokok sampai kantung plastik berisi sampah yang ukurannya tidak kecil. Upaya juga telah banyak dilakukan, mulai dari diadakannya fasilitas kebersihan, petugas kebersihan, sampai ditetapkannya beberapa peraturan daerah tentang larangan membuang sampah di jalan. Bahkan beberapa peraturan telah dilengkapi dengan denda, namun sayangnya tidak ada ketegasan peraturan tersebut.


Sumber: Pengamatan pribadi

SOCIALIZATION


A child is like a piece of blank white paper. They are ready to be given color or writing. The color painted or the writing writen on it depends on the painter or the writer
There will be writing or color on it, little by little. And like a piece of blank paper, a child knows their environment little by little. They start to recognize their family and then their surrounding environment. They will learn how to socialize early in their cildhood.
Socialization goes on continously in every group of life interaction. In the process of this socialization, we are introduced to the norms and values in society. The earlier we are introduced to these norms and values, the sooner the orderlines in society is built. Therefore, the individuals can interact between individuals and the surrounding society.

Sabtu, 12 Maret 2011

Cara Membuat Mumi
















Pengeluaran Otak

Mula-mula, orang Mesir mengeluarkan otak mayat terlebih dahulu. Saat itu, orang Mesir belum mengetahui betapa pentingnya fungsi otak. Cara pengeluarannya bermacam-macam. Salah satu caranya adalah membuka lempengan tengkorak mayat, mengeluarkan otaknya, lalu menutupnya kembali. Cara ini agak berbahaya karena mereka harus memasang lempengan tengkorak sesuai tempatnya sebelumnya

Cara lain yg lazim dipakai adalah memakai semacam kawat dengan ujung mirip kail yg bengkok di ujungnya. Kawat itu dimasukkan ke dalam hidung & masuk ke otak menembus langit-langit hidung & syaraf penciuman. Bila sudah sampai ke otak, mereka akan menarik ulur kawat itu maju mundur, seperti orang yg mengaduk adonan. Karena otak itu hancur akibat gerakan kawat, maka otak itupun akan mengalir ke luar tubuh melaluilubang hidung. Untuk memudahkan proses pengaliran keluar cairan otak, mereka membaringkan mayat iu dalam posisi tengkurap. Untuk mengambil caian yg masih tersisa di hidung, mereka menggunakan semacam sendok untuk mengambil cairan otak

Proses pengeluaran otak biasanya memakan waktu sampai 2 hari. Jika sudah, maka para embalmers (pembuat mumi) memasukkan kain linen ke dalam rongga otak mayat melalui lubang yg sudah ada. Mereka juga memasukkan semacam resin/getah (biasanya damar) ke dalam rongga otak untuk mencegah rusaknya linen di dalam



Pengeluaran Organ Tubuh

Para embalmers akan membuat sayatan di tubuh calon mumi, biasanya di daerah perut sebelah kiri.  Mereka kemudian mengeluarkan organ-organ dalam tubuh seperti usus, hati, paru-paru, & lambung. Sebabnya adalah karena organ-organ tersebut merupakan organ-organ yg mudah membusuk. Akan tetapi, mereka tidak mengeluarkan jantung jenazah. Hal ini karena orang Mesir percaya jantung merupakan sumber nyawa bagi manusia & jiwa seseorang masih tinggal di badannya walaupun ia sudah mati. Karena itu mereka berpikir jantung penting bagi orang Mesir untuk kehidupan sesudah kematian



Pengawetan

Fase selanjutnya setelah mengeluarkan organ-organ tubuh - kecuali jantung - dari tubuh jenazah adalah mengawetkan bagian dalam tubuh. Untuk melakukannya, mereka akan mencuci/membasuh isi tubuh sang jenazah dengan cairan natron & anggur. Natron adalah nama semacam senyawa campuran garam & soda yg biasa ditemukan di oasis Natrun, dekat Kairo. Jika sudah dibasuh, maka tubuh yg sudah dibersihkan dengan natron ini akan diberi natron padat. Tujuannya adalah agar tubuh jenazah mengering & siap untuk diawetkan lebih lanjut. Untuk mengawetkan bagian luar tubuh jenazah, mereka akan menaburinya dengan bubuk natron. Jika tidak ada natron, maka embalmers akan menggantinya dengan garam   

Usai pengawetan tahap pertama, embalmers akan mendiamkan jenazah selama 40 hari di atas semacam meja batu. Tujuannya adalah agar seluruh cairan dalam tubuh jenazah mengering akibat pengaruh natron. Terkadang, selama proses ini ada bagian tubuh dari jenazah, semisal jari tangan, yg terlepas akibat proses pembusukan yg sudah lama sejak sebelum pengawetan. Bila bagian tubuh tersebut tidak bisa lagi "dipertahankan", embalmers akan menggantinya dengan benda-benda lain semisal kain linen, kayu, atau emas sebagai pengganti bagian tubuh yg hilang. Yg terpenting, tubuh jenazah yg akan diawetkan harus memiliki anggota tubuh lengkap



Pemumian/Pembalutan

Setelah melalui fase pengeringa, tubuh jenazah tidak langsung dibalut. Tubuh jenazah akan dibersihkan lagi & melalui lubang sayatan tadi, tubuh jenazah akan diisi dengan lebih banyak natron, kain linen, rempah-rempah, dsb. Jika sudah, perut jenazah kemudian akan dijahit kembali agar tertutup. Tubuh mumi selanjutnya akan dibaluri dengan getah damar & minyak wangi. Setelah itu, barulah tubuh mumi dibalut dengan kain linen yg amat panjang. Jimat-jimat pelindung juga disisipi ke dalam balutan-balutan tersebut. Embalmers juga membuatkan semacam mahkota & topeng yg mirip dengan wajah jenazah semasa masih hidup untuk mumi. Topeng ini dibuat dari semacam bahan yg disebut papier marche, namun ada juga yg terbuat dari lempengan emas murni, seperti topeng Firaun Tutankhamon




Pemetian & Penguburan

Mumi yg sudah jadi akan dimasukkan ke dalam peti mati. Terkadang, peti yg dipakai bisa sampai beberapa buah dengan ukuran berbeda-beda untuk satu mumi, sehingga mumi seolah-olah seperti masuk dalam peti yg berlapis-lapis. Peti ini biasa terbuat dari batu. Mumi yg sudah dimasukkan ke dalam peti kemudian dimasukkan ke dalam sarkofagus, semacam peti mati khusus yg dihiasi ukiran-ukiran & seingkali terbuat dari emas murni. Proses pembuatan mumi seperti ini hanya bisa dilakukan oleh raja-raja, bangsawan, atau orang kaya. Untuk orang biasa, proses pembuatan mumi sama seperti di atas, namun mereka tidak mengeluarkan isi perut mereka & tanpa memakai rempah-rempah atau minyak wangi yg mahal. Mumi orang biasa juga tidak dimasukkan ke dalam sarkofagus atau peti yg banyak, namun hanya dengan peti kayu sederhana

Pada raja-raja, sarkofagus ini selanjutnya akan dikuburkan ke dalam piramid. Dalam ruangan tempat menyimpan sarkofagus juga dilengkapi dengan perhiasan atau benda-benda berharga yg amat mahal semisal emas, karena mereka percaya jiwa orang mati tetap berada di dalam mumi & mereka akan senang bila ada benda-benda kesenangan mereka di dekatnya. Karena itulah, ada banyak pemburu harta karun yg mengincar harta mumi ini (rata-rata para pemburu harta ini justru adalah orang yg ikut terlibat dalam pembuatan mumi & piramid karena piramid itu dilengkapi labirin yg ruwet & tidak sembarangan orang bisa masuk & keluar dengan selamat tanpa terjebak)

Pada orang biasa, peti berisi mumi hanya dikuburkan begitu saja seperti prosesi penguburan biasa & pada orang-orang kaya/bangsawan, peti berisi mumi itu akan dikuburkan secara biasa, namun di atas kuburannya diberi semacam kubah besar. Sebelum pembuatan mumi dikenal,orang Mesir hanya menguburkan jenazah begitu saja ke dalam lubang di gurun. Kondisi gurun di Mesir yg amat panas & kering menyebabkan terjadinya proses pengawetan secara alamiah

Sedikit tambahan, para ahli percaya bahwa bentuk geometris piramid berupaa limas yg mengerucut di atasnya memiliki kemampuan untuk mengumpulkan semacam gelombang-gelombang elektromagnetik yg membantu proses pengawetan benda-benda organik di alamnya & menjaga kestabilan metabolisme makhluk hidup. Seorang ahli konon pernah mencoba menaruh daging ke dalam miniatur piramid & setelah beberapa hari, daging tersebut tidak membusuk. Hal lain seputar piramid yg masih menjadi misteri adalah pada Piramida Giza, piramida terbesar di dunia, setiap sudut di pondasi piramid menghadap ke 4 penjuru mata angin yg berbeda secara tepat alias tanpa melenceng. Belum ada yg tahu pasti kenapa


Menurut para ahli, total waktu pembuatan mumi pada raja-raja atau orang-orang elit memakan waktu 70 hari, yaitu 40 hari untuk pengeringan tubuh mumi dan 30 hari untuk membungkusnya






PUISIKU

Kertas putih kuhitamkan
Tinta beku kucairkan
Pensil tumpul kuruncingkan
Kata acak kurangkaikan

Dengan ini kukatakan
Dengan ini kusampaikan
Rangkaian kata indah
Terukir mulia pada kelemahan putihnya kertas

Untuk sebuah kisah indah
Yang telah terangkai
Saat aku ada