waktu itu, lagi iseng buka2 dokumen lama, tiba-tiba menemukan dokumen yang isinya..
30/07/2012
Dari pagi pukul 00.00 sebuah suara membangunkan aku dari lelapku. Seorang lelaki berusia ±25 tahun mengucapkan “Happy sweet seventeen, my little sista”. Ah, ya, it’s my seventeen! Will be sweet? Or maybe bitter? Ini memang belum cukup manis. Aku menunggu seseorang mengucapkannya. Dia, yang baru saja beberapa bulan lalu kuputuskan hubunganku dengannya.
Brrt-brrt... Telepon genggamku bergetar.. Ku lirik layarnya sekilas, inisialnya sama, tapi bukan dia. Kutunggu hingga matahari tepat diatas ubun-ubun. Sampai saat itu mungkin sudah ratusan kali ku tengok akun jejaring sosialku dan tentu saja telepon genggamku. Tak ada namanya. Hari itu aku sebagai umat muslim, berpuasa seperti pada umumnya hingga acara makan-makan pun digelar saat kentong maghrib dipukul. Yah, hingga saat itu, belum ada namanya. Ah yasudah, mungkin aku harus lupakan, benar-benar lupakan. Meski 1,5 tahun itu tak mudah dilupakan. Pasti ada bekas.
Adzan ‘Isa, saatnya tarawih, aku tarawih di rumah karna suatu hal. Pukul 20.00 WIB, layar telepon genggamku berkedip. “De, ada yang mau ngasih kejutan tuh” dari saudara laki-lakiku. Tak ku acuhkan, kupikir hanya bergurau. Hingga 10 menit, tak ada yang mengetuk pintu rumah. Tapi 5 menit kemudian terdengar suara salam di balik pintu. Aku cepat-cepat keluar. Ku buka pintu dan booom!! Aku terkejut. SANGAT TERKEJUT.
Siapa yang datang? Teman. Ya saat itu memang masih teman statusnya. Tapi kenapa dia ada di sini? Membawa tart? Menyanyikan lagu ulang tahun untukku? Apa dia sakit? Kesasar? Heran. Bingung. Hanya bisa tertawa. Takut. Takut jatuh cinta lagi. Takut menyakiti hati orang lain lagi.